Senin, 15 Desember 2014

Jembatan Sungai Tapi Ambruk, Aktivitas Warga Terhambat

Tumbang Baraoi – Ambruknya Jembatan Sungai Tapi (23/11/14) yang merupakan penghubung jalan menuju Desa Tumbang Baraoi nyaris membuat Ibu kota Kecamatan Petak Malai tersebut hampir terisolasi.  Di duga ambruknya jembatan tersebut disebabkan oleh tingginya intensitas hujan serta kondisi jembatan yang memang sudah tua.
Kondisi Jembatan Sungai Tapi Saat pertama kali Ambruk

Tampak Rakit atau lanting yang sempat digunakan untuk
menyebrangkan sepeda motor

Menurut warga tanda-tanda akan ambruknya jembatan memang sudah terlihat sejak hampir sebulan sebelumnya. Namun karena keterbatasan sarana dan peralatan mereka tidak bisa berbuat banyak. Jembatan yang sudah berdiri kurang lebih 9 tahun  dan merupakan akses penting bagi masyarakat baik yang menggunakan mobil ataupun sepeda motor yang akan menuju atau keluar dari desa Baraoi akhirnya runtuh.
Jembatan Darurat untuk melintasi Sungai Tapi
Tumbang Baraoi, Kecamatan Petak Malai Kabupaten Katingan

Kondisi Jembatan Sungai Tapi foto diambil samping

Dengan  putusnya jembatan Sungai Tapi, kini warga nyaris terisolasi. Beruntung awalnya di dekat lokasi jembatan ada sebuah lanting (rakit) warga. Pengendara sepeda motor yang terjebak ketika hendak menuju atau keluar dari desa akhirnya menggunakan Lanting tersebut sebagai alat penyeberangan darurat. Sayangnya rakit darurat tersebut juga tidak bertahan lama, hujan deras selama beberapa hari membuat rakit tersebut hanyut. Akhirnya beberapa warga berinisiatif menggunaan satu-satunya batang kayu gelondongan (log) yang tersisa sebagai jembatan darurat, meskipun hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan pengendara sepeda motor. 

Setidaknya sampai artikel ini di rilis (16/12/2014) warga yang hendak keluar atau menuju desa terpaksa harus melewati jembatan darurat tersebut meski dengan taruhan nyawa. Beberapa waktu lalu, salah satu pegawai di desa tersebut harus dilarikan ke Puskesmas Tumbang Baraoi lantaran terjatuh saat melewai jembatan darurat tersebut.

Sebenarnya selain jalan tersebut  masih ada cara lain yang bisa digunakan oleh warga setempat untuk bepergian ke luar desa, misalnya ke Samba atau ke Kasongan yaitu dengan menggunakan perahu Ces yaitu perahu bermesin yang dulunya merupakan alat transportasi utama warga setempat. Sayangnya menggunakan ces untuk menuju pusat perdagangan terdekat (Tumbang Samba) tidak hanya memerlukan waktu lama tetapi juga berisiko karena harus melewati riam-riam yang juga tidak kalah berbahaya.

Warga berharap, pemerintah daerah berserta instansi terkait bisa sesegera mungkin menyelesaikan pembangunan kembali jembatan tersebut serta segera merampungkan pembangunan jalan negara di Kecamatan Petak Malai mengingat pentingnya sarana tersebut khususnya bagi masyarakat di Kecamatan Petak Malai. Ambruknya jembatan tersebut tidak hanya menghambat roda perekonomian warga desa Tumbang Baraoi, tetapi juga warga beberapa desa terdekat misalnya Batu Tukan.

0 komentar:

Posting Komentar

Kritik, Saran dan Pertanyaan Silahkan Kirimkan Melalui Komentar. Akan Tampil Setelah di Setujui !