Petak Malai

Seni Budaya Suku Dayak Di Kalimantan Tengah

Puskesmas Tumbang Baraoi

Puskesmas Tumbang Baraoi Terletak di Desa Tumbang Baraoi Ibukota Kecamatan Petak Malai.

SMAN 1 Petak Malai

SMAN 1 Petak Malai, Desa Tumbang Baraoi Kecamatan Petak Malai, Kabupaten Katingan.

Akses Jalan

Akses jalan menuju Desa Tumbang Baraoi Ibu Kota Kecamatan Petak Malai.

Keadaan Alam Petak Malai

Salah satu view pemandangan alam perjalanan menuju Desa Tumbang Baraoi.

Minggu, 28 Desember 2014

Jadwal Prajab Tahun 2015 Provinsi Kalimantan Tengah

Petakmalai.com - Jadwal Prajab Tahun 2015 Provinsi Kalimantan Tengah untuk gol II dan Gol III rencananya akan dilaksanakan sejak awal tahun yakni bulan Januari. Untuk golongan II (dua), jika sesuai jadwal Prajabatan akan dilaksanaan pada 19 Januari sampai dengan 17 Februari 2015 (untuk angkatan I dan II). Sedangkan untuk angkatan III dan IV akan diselenggarakan 18 Mei sampai dengan 17 Juni 2015.

Prajab golongan II dan III Kalteng
Jadwal Prajab Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2015
Untuk Gol III, jika sesuai jadwal prajab untuk priode I (angkatan I dan II ) akan diselenggarakan pada bulan Maret sampai dengan April 2015. Sedangkan Priode II (angkatan III dan IV) akan digelar pada bulan Agustus hingga September. Sementara untuk priode III (angkatan V dan VI) akan dilaksanakan 28 September - 3 November 2015.

Berdasarkan informasi Jadwal Prajab ini akan diikuti oleh provinsi dan kabupaten/kota antara lain Seruyan, Pulang pisau, Barito Utara, Barito Selatan, Palangka Raya, Kapuas, Katingan, Barito Timur, Kapuas dan Gunung Mas.

Punya Buku Bacaan tidak terpakai Mari sumbangkan untuk TBM "Tumbang Baraoi"

Selasa, 23 Desember 2014

Bantu Kami Tingkatkan Kualitas Taman Baca

Tumbang Baraoi - Walau sempat tertatih-tatih akhirnya Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Tumbang Baraoi yang merupakan satu-satunya taman baca di daerah ini akhirnya bisa berdiri. Meskipun demikian, dari segi sarana dan prasarana TBM ini masih sangat minim, karenanya kami mengharapkan uluran tangan anda untuk membantu meningkatkan kualitas taman baca ini dengan melengkapi fasilitas yang belum ada seperti :

1. Tempat/Ruangan
Lokasi Sementara TBM Tumbang Baraoi
Hanya Tempat Bekas Bengkel Berukuran Kurang Lebih 3 X 4 meter

Hingga saat ini TBM Tumbang Baraoi menggunakan tempat bekas bengkel yang hanya berukuran kurang lebih 3 x 4 meter, dengan rak sederhana dan tanpa meja baca (hanya kursi panjang). Tempat ini tentunya masih jauh dari kata layak dan nyaman bagi pengunjung untuk membaca. Setidaknya kami memerlukan dana @Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah)/bulan untuk mendapatkan tempat/ruang untuk Taman Baca yang lebih layak dan cukup nyaman. 
Rumah Penduduk Yang Rencananya Akan Di Sewa
Untuk Lokasi Taman Bacaan Masyarakat Tumbang Baraoi yang Baru

DONASI/BANTUAN

BCA 0511 511 266 a/n M JUMANI

Bank Syariah Mandiri 704 5444 117
a/n Rumah Amal Kita
2. Meja Baca
Contoh meja lipat

Meja baca adalah salah satu fasilitas yang cukup penting untuk kenyamanan pengunjung yang akan membaca. Selama ini pengunjung hanya membaca sambil memegang buku tanpa diletakan dimeja karena ketiadaan meja dan memang tempatnya yang tidak memungkinkan untuk diletakan meja. Karenanya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, setidaknya kami memerlukan 4-6 meja lipat anak untuk membaca secara lesehan (duduk di lantai) yang memerlukan budget setidaknya Rp. 500.000,- (Lima ratus ribu rupiah) 

3. Karpet/alas lantai playmat atau sejenisnya
Playmat untuk alas lantai Ruang Baca

Ditempat baru nanti rencananya taman baca akan menggunakan sistem lesehan, oleh sebab itu demi kenyamanan pembaca yang dominan anak-anak usia SD-SMP maka perlu alas lantai yang nyaman. Selain karpet lantai, alas lantai sejenis Playmat adalah opsi yang bisa diambil untuk penggantinya. Adapun perkiraan biaya untuk pengadaan alas lantai ini sekitar Rp 1000.000,- s/d Rp1.500.000,-.

4. Rak Buku/Lemari Buku
Contoh Rak Buku dari Kayu

Rak Buku/Lemari Buku selain untuk menjaga keawetan buku/pustaka koleksi TBM juga untuk memudahkan para pembaca yang ingin mencari jenis buku/judul buku yang dicari. Karena rak buku juga berfungsi sebagai tempat display. Akses lokasi yang jauh dari kota membuat kami kesulitan jika harus membeli rak buku dari toko karena akan memakan biaya angkut yang bisa jadi lebih besar dari pada harga rak buku itu sendiri, karenanya pengelola TBM berencana akan menggunakan sistem upah tukang kayu dari warga sekitar untuk membuat rak buku dari bahan kayu. Perkiraan untuk membuat 2 (dua) buah rak buku dari kayu (upah tukang + bahan) Rp 1000.000,- (Satu juta rupiah)

5. Koleksi Buku Cerita/Komik, Umum, Pelajaran, Peta dsb
Hingga hari ini  jumlah buku koleksi TBM Tumbang Baraoi ada sekitar 750 buku dengan berbagai judul dan jenis katagori. Tentu saja jumlah buku tersebut masih terbilang sangat minim, karenanya kami terus berupaya menambah koleksi pustaka tersebut. Dengan anggaran yang super minim, maka donasi dan sumbangan sukarela para dermawan adalah harapan kami yang paling utama. Terimakasih atas partisipasi dan dukungannya, bantuan sekecil apapun akan sangat berarti bagi Kami. Mari turut mencerdaskan bangsa, bersama kita bisa !.
Menuntut Ilmu

Desa Tumbang Baraoi berpenduduk kurang lebih 592 jiwa (akhir tahun 2012), berjarak sekitar 183 km dari ibukota Kabupaten yakni Kasongan. Akses jalan umum (jalan negara) menuju desa ini masih belum tersedia karenanya  masih harus melalui jalan perusahan loging atau melalui sungai. Desa ini juga masih belum terjamah listrik PLN, serta sulit sarana komunikasi (telepon dan internet) karena belum ada Tower Sinyal atau Tower  BTS (Base Transceiver Station).

DONASI/BANTUAN

BCA 0511 511 266 a/n M JUMANI

Bank Syariah Mandiri 704 5444 117
a/n Rumah Amal Kita

Untuk Info dan Pertanyaan
Contact : Muhammad Jumani 082255313036

Minggu, 21 Desember 2014

SMAN 1 Petak Malai Peringati Hari Tanam Pohon

Tumbang Baraoi – Dalam rangka memperingati Hari Tanam Pohon Nasional yang jatuh pada tanggal 28 November 2014, Kader Konservasi beserta siswa-siswi SMAN 1 Petak Malai melaksanakan kegiatan tanam pohon di kawasan lingkungkan sekolah beberapa waktu lalu. 
Kegiatan Tanam Pohon Buah di Lingkungan Sekolah

Menanam Rambutan
Berbagai bibit tanaman termasuk pohon buah seperti Durian (Durio zibetinus), Manggis (Garcinia mangostana), Rambutan (Nephelium sp), Ketapang (Terminalia catappa), Mangga (Mangifera indica), Sukun (Artocarpus atilis) dan Cempedak (Artocarpus integer) disiapkan secara swadaya oleh siswa-siswi SMAN 1 Petak Malai semenjak kurang lebih dua bulan sebelumnya.
Menanam Cempedak (Artocarpus integer)
Penanaman sendiri dilaksanakan secara serentak oleh siswa-siswi didampingi beberapa guru. Meski kegiatan tersebut cukup melelahkan mereka tampak asik dan bersemangat menanam bibit demi bibit pohon yang telah disiapkan.
SMAN 1 Petak Malai
Menanam Pohon Pisang
Kegiatan tersebut diharapkan dapat menumbuhkembangkan rasa kepedulian dan kecintaan terhadap lingkungan khususnya pepohonan. Mengingat pentingnya pepohonan bagi kehidupan makhluk hidup dan lingkungan baik sebagai penyangga air, penahan longsor dan penyedia oksigen.

Senin, 15 Desember 2014

Jembatan Sungai Tapi Ambruk, Aktivitas Warga Terhambat

Tumbang Baraoi – Ambruknya Jembatan Sungai Tapi (23/11/14) yang merupakan penghubung jalan menuju Desa Tumbang Baraoi nyaris membuat Ibu kota Kecamatan Petak Malai tersebut hampir terisolasi.  Di duga ambruknya jembatan tersebut disebabkan oleh tingginya intensitas hujan serta kondisi jembatan yang memang sudah tua.
Kondisi Jembatan Sungai Tapi Saat pertama kali Ambruk

Tampak Rakit atau lanting yang sempat digunakan untuk
menyebrangkan sepeda motor

Menurut warga tanda-tanda akan ambruknya jembatan memang sudah terlihat sejak hampir sebulan sebelumnya. Namun karena keterbatasan sarana dan peralatan mereka tidak bisa berbuat banyak. Jembatan yang sudah berdiri kurang lebih 9 tahun  dan merupakan akses penting bagi masyarakat baik yang menggunakan mobil ataupun sepeda motor yang akan menuju atau keluar dari desa Baraoi akhirnya runtuh.
Jembatan Darurat untuk melintasi Sungai Tapi
Tumbang Baraoi, Kecamatan Petak Malai Kabupaten Katingan

Kondisi Jembatan Sungai Tapi foto diambil samping

Dengan  putusnya jembatan Sungai Tapi, kini warga nyaris terisolasi. Beruntung awalnya di dekat lokasi jembatan ada sebuah lanting (rakit) warga. Pengendara sepeda motor yang terjebak ketika hendak menuju atau keluar dari desa akhirnya menggunakan Lanting tersebut sebagai alat penyeberangan darurat. Sayangnya rakit darurat tersebut juga tidak bertahan lama, hujan deras selama beberapa hari membuat rakit tersebut hanyut. Akhirnya beberapa warga berinisiatif menggunaan satu-satunya batang kayu gelondongan (log) yang tersisa sebagai jembatan darurat, meskipun hanya bisa dilewati oleh pejalan kaki dan pengendara sepeda motor. 

Setidaknya sampai artikel ini di rilis (16/12/2014) warga yang hendak keluar atau menuju desa terpaksa harus melewati jembatan darurat tersebut meski dengan taruhan nyawa. Beberapa waktu lalu, salah satu pegawai di desa tersebut harus dilarikan ke Puskesmas Tumbang Baraoi lantaran terjatuh saat melewai jembatan darurat tersebut.

Sebenarnya selain jalan tersebut  masih ada cara lain yang bisa digunakan oleh warga setempat untuk bepergian ke luar desa, misalnya ke Samba atau ke Kasongan yaitu dengan menggunakan perahu Ces yaitu perahu bermesin yang dulunya merupakan alat transportasi utama warga setempat. Sayangnya menggunakan ces untuk menuju pusat perdagangan terdekat (Tumbang Samba) tidak hanya memerlukan waktu lama tetapi juga berisiko karena harus melewati riam-riam yang juga tidak kalah berbahaya.

Warga berharap, pemerintah daerah berserta instansi terkait bisa sesegera mungkin menyelesaikan pembangunan kembali jembatan tersebut serta segera merampungkan pembangunan jalan negara di Kecamatan Petak Malai mengingat pentingnya sarana tersebut khususnya bagi masyarakat di Kecamatan Petak Malai. Ambruknya jembatan tersebut tidak hanya menghambat roda perekonomian warga desa Tumbang Baraoi, tetapi juga warga beberapa desa terdekat misalnya Batu Tukan.